Feeds:
Posts
Comments

20111106-060658.jpg

Dalam rangka memperingati “International Noise Awareness Day“, pada tanggal 28 April 2010,  ada himbauan dari Komite Nasional Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian (PGPKt) Indonesia, mulai hari ini ( 27 April 2010 ), hindari tempat bising, turunkan volume bunyi sekitar dan jangan bunyikan klakson.

Dan TUTUP TELINGA BERSAMA selama 60 detik ( 1 menit ) pada Rabu 28 April, mulai pukul 14.15 s/d 14.16.

Info Terbaru

Assalamualaikum Wr.Wb,

Alhamdulillah, saya sudah kembali lagi aktif.   Untuk para bloggers yang sebelumnya sudah bertanya saya mohon ma’af karena saya tidak bisa menjawab pertanyaannya.   Jika ingin bertanya bisa dilakukan mulai sekarang.

Terima kasih.

Wass.Wr.WB

PENGUMUMAN

Berhubung saya akan menunaikan Ibadah Haji ke Tanah Suci Mekkah, maka untuk sementara saya tidak dapat membalas komentar atau tanya jawab.   Bisa dibaca beberapa komentar yang ada, mungkin ada yang mempunyai masalah atau keluhan yang sama.

Mohon ma’af dan Mohon Do’a Restunya.

Terima kasih.

Tumor tenggorok ( istilah medisnya Karsinoma Nasofaring ), merupakan tumor yang timbul di daerah antara tenggorokkan bagian atas dan rongga hidung bagian belakang ( naso = hidung , faring = tenggorok ).

c7_nasopharynx

Tumor tenggorokkan merupakan tumor yang paling sering dijumpai di bidang THT.

Ada beberapa penyebab timbulnya tumor tenggorok :

  1. Ras atau bangsa tertentu ; ada beberapa ras/bangsa tertentu yang mempunyai kecenderungan timbulnya tumor tenggorok.  Umumnya timbul pada daerah Cina daratan.
  2. Makanan ; dibeberapa penelitian dikatakan bahwa makanan yang diawetkan ( dengan pengasapan/pengasinan ) dan memakai pengawet ( seperti MSG ), yang dikonsumsi untuk jangka waktu yang lama.
  3. Virus ; di dalam penelitian virus yang dapat menyebabkan tumor tenggorok namanya virus epstein-bar
  4. Keturunan ; ada beberapa riwayat keluarga yang menderita tumor tenggorok.

Tanda dan gejala yang umum timbul pada tumor tenggorok adalah adanya gangguan di hidung ( tersumbat dan mimisan ringan ), gangguan di telinga ( telinga terasa penuh ), benjolan di leher ( mulai dari keci lalu membesar kadang hal ini sering ditemukan sebagai gejala yang pertama ).

100320081137

Disamping itu harus dilakukan pemeriksaan pada daerah tenggorokkan ( secara langsung ).   Saat ini alat pemeriksaan sudah cukup baik dengan memakai endoskopi ( istilah medisnya nasofaringoskopi ) dan dilakukan biopsi tumor ( pada daerah yang dicurigai ) untuk mengetahui jenis tumornya ( karena akan berkaitan dengan cara pengobatannya ).

Disamping itu juga dilakukan pemeriksaan dengan foto CT Scan Tenggorok ( Nasofaring ), untuk melihat sampai sejauh mana perkembangan tumornya.  Juga dapat dilakukan pemeriksaan darah khusus ( antibodi ) terhadap virus tumor tenggorok ( nama medisnya pemeriksaan Imunoglobulin ( Ig ), IgA anti EA dan Ig anti VCA ).

Pengobatan akan lebih mempunyai keberhasilan yang besar jika tumor dapat diketahui secara dini dan pada saat kondisi badan masih fit.

Pengobatan pada umumnya adalah dilakukan penyinaran pada tumornya ( istilahnya Radiotherapi ) dan juga dengan penyuntikan obat tumor ( istilahnya Kemotherapi ).

Pada awal maret 2009 kemarin, saya mengikuti seminar THT di Jakarta, ada sesuatu yang membuat saya tergelitik untuk menuliskan tentang Tuli terutama akibat bising di zaman sekarang ini.

Berdasarkan pengamatan dari Komite Nasional Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian (PGPKt), mereka melakukan pengamatan kemungkinan adanya resiko gangguan pendengaran pada usia-usia yang lebih muda.

Dengan banyaknya tempat permainan anak-anak ( seperti time zone atau fun stations ), dilakukan pengukuran derajat kebisingan, ditemukan bahwa ternyata kebisingan di tempat ini berkisar antara 80 – 90 dB. Dimana jika kebisingan antara 85 – 90 dB dapat menyebabkan resiko ketulian ( apabila terpapar kebisingan untuk jangka waktu tertentu ).

img-1

Dengan kemajuan teknologi untuk mendengarkan musik ( seperti ipod, mp3 dll ), dengan memakai headset ( handsfree ), tanpa kontrol terhadap suara musik dan lamanya pemakaian, hal tersebut dapat beresiko terhadap pendengaran kita di kemudian hari.

listeningtoipod300x222gs4

Para pemain musik ( terutama musik keras ) dan pendengarnya, dimana musik yang di dengar melebihi kemampuan telinga untuk menerimanya ( umumnya melebihi 100 dB ), juga mempunyai resiko terhadap gangguan pendengaran.

metalstylezy8

Ambang batas pendengaran kita menerima bunyi mempunyai batas, makin tinggi derajat kebisingan maka waktu aman bagi pendengaran juga makin sedikit ( seperti pada kebisingan 85 db hanya boleh selama 8 jam perhari, 90 dB selama 2 jam, kebisingan 95 dB selama 45 menit, 100 dB hanya boleh selama 15 menit ).

Oleh karena itu kita harus menyadari bahwa kemampuan telinga kita untuk mendengar itu ada batasanya.

Bagi penderita alergi, dalam hal ini debu, terkadang sangat sulit untuk menghindarinya.   Selama ini kita sudah berusaha untuk bersih, tapi kenapa masih saja hidung masih terasa gatal dan bersin-bersin.    

sneeze

Sebenarnya bukan hanya debu yang harus kita hindari, tapi ada sejenis binatang yang sangat kecil sekali, namanya tungau debu ( tidak bisa kita lihat dengan mata ), dia hidup dari sisa-sisa kulit ari kita yang lepas, biasanya hidup di kain, karpet, seprei, tirai, kapuk dan mainan berbulu.

Di sini ada beberapa tips bagaimana menghindari / mengurangi debu disekitar kita, yaitu :

  1. Hindari ruangan yang sedang dibersihkan, jika terpaksa pakai penutup buat hidung dan mulut.
  2. Kamar harus mempunyai ventilasi yang baik dan cahaya matahari dapat masuk.
  3. Kurangi kelembaban udara dengan menggunakan AC dan jangan lupa untuk membersihkan penyaring udara 1 kali seminggu.                    
  4. Hindari boneka berbulu dan simpan dalam plastik.
  5. Hindari kasur dan bantal dari kapuk.
  6. Lantai sebaiknya tidak memakai karpet, jika ada harus dibersihkan dengan penghisap debu setiap 2 hari sekali.
  7. Seprei, sarung bantal/guling, tirai, selimut dari bahan katun, cucilah dengan menggunakan air hangat 60 C minimal seminggu sekali.
  8. Di kamar tidur jangan terlalu banyak poster/lukisan dan jangan ada rak sepatu, tumpukan buku/majalah/koran.
  9. Jangan lupa membersihkan kolong tempat tidur, kursi dan di atas lemari menggunakan lap basah.
  10. Supaya debu tidak berterbangan saat dibersihkan, gunakan lap basah atau penghisap debu dengan alat penyaring yang baik.
  11. Perabotan di ruang keluarga dan di kamar, sebaiknya yang mudah dibersihkan, tidak berukir.
  12. Jangan memelihara atau hindari binatang peliharaan.
  13. Hindari ruangan yang lembab dan berdebu
  14. Jangan merokok dan hindari asap rokok.

 Demikianlah beberapa tips supaya kita bisa menghindari timbulnya alergi.

Ada beberapa pengobatan gangguan keseimbangan (pada telinga) selain obat-obat yang diminum, yaitu rehabilitasi/fisioterapi dalam hal ini latihan gerakan kepala dan badan.     Pertama kali umumnya harus dibantu oleh dokter untuk melakukannya.

Di sini saya membicarakan latihan terapi gangguan keseimbangan/vertigo akibat perubahan posisi kepala ( istilah medis : BPPV – Benign Paroxysmal Positional Vertigo ).

Ada beberapa latihan yaitu : Canalit Reposition Treatment (CRT) / Epley manouver, Rolling / Barbeque maneuver, Semont Liberatory maneuver dan Brand-Darroff exercise (saya belum menemukan istilahnya dalam bahasa Indonesia).      Dari beberapa latihan ini kadang memerlukan seseorang untuk membantunya tapi ada juga yang dapat dikerjakan sendiri.

Dari beberapa latihan, umumnya yang dilakukan pertama adalah CRT atau Semont Liberatory, jika masih terasa ada sisa baru dilakukan Brand-Darroff exercise.

Latihan CRT / Epley manouver :

7507a4-fig3

Keterangan Gambar :

Pertama posisi duduk, kepala menoleh ke kiri ( pada gangguan keseimbangan / vertigo telinga kiri ) (1), kemudian langsung tidur sampai kepala menggantung di pinggir tempat tidur (2), tunggu jika terasa berputar / vertigo sampai hilang, kemudian putar kepala  ke arah kanan ( sebaliknya ) perlahan sampai muka menghadap ke lantai (3), tunggu sampai hilang rasa vertigo, kemudian duduk dengan kepala tetap pada posisi menoleh ke kanan dan kemudian ke arah lantai (4), masing-masing gerakan ditunggu lebih kurang 30 – 60 detik.     Dapat dilakukan juga untuk sisi yang lain berulang kali sampai terasa vertigo hilang.

Untuk Rolling / Barbeque maneuver, dilakukan dengan cara berguling sampai 360′, mula-mula posisi tiduran kepala menghadap ke atas, jika vertigo kiri, mulai berguling ke kiri ( kepala dan badan ) secara perlahan-lahan, jika timbul vertigo, berhenti dulu tapi jangan balik lagi, sampai hilang, setelah hilang berguling diteruskan, sampai akhirnya kembali ke posisi semula.

Latihan Semont Liberatory :

9ff3

Keterangan Gambar :

Pertama posisi duduk (1), untuk gangguan vertigo telinga kanan, kepala menoleh ke kiri, kemudian langsung bergerak ke kanan sampai menyentuh tempat tidur (2) dengan posisi kepala tetap, tunggu sampai vertigo hilang (30-6- detik), kemudian tanpa merubah posisi kepala berbalik arah ke sisi kiri (3), tunggu 30-60 detik, baru kembali ke posisi semula.   Hal ini dapat dilakukan dari arah sebaliknya, berulang kali.

Latihan Brand-Darroff exercise :

nr551625

Keterangan Gambar :

Hampir sama dengan Semont Liberatory, hanya posisi kepala berbeda, pertama posisi duduk, arahkan kepala ke kiri, jatuhkan badan ke posisi kanan, kemudian balik posisi duduk, arahkan kepala ke kanan lalu jatuhkan badan ke sisi kiri, masing-masing gerakan ditunggu kira-kira 1 menit, dapat dilakukan berulang kali,pertama cukup 1-2 kali kiri kanan, besoknya makin bertambah.

Mungkin ada yang bertanya, apasih gunanya gerakan kepala dan badan itu, mungkin kalau saya terangkan akan membuat kepala jadi mumet /vertigo, tapi itu adalah gerakan yang telah dilakukan penelitian dan telah berhasil.

Sebaiknya juga harus diperiksakan terlebih dahulu untuk memastikan penyebab vertigo / gangguan keseimbangannya.

Keadaan ini umumnya terjadi secara tiba-tiba.    Keadaan yang dirasakan seperti adanya rasa goyang, rasa goyang setelah gerakan kepala, pusing berputar, mumet/pening dan rasa seperti melayang (istilah medis : Vertigo), keadaan ini dapat juga disertai rasa mual dan sampai muntah.

Dimana gangguan keseimbanga ini 80% diakibatkan adanya gangguan pada alat keseimbangan di telinga dalam, sisanya dapat terjadi di sentral (otak).

Sistem keseimbangan kita sangat dipengaruhi oleh penglihatan, sistem keseimbangan di telinga dalam dan sistem otot rangka tubuh (untuk mempertahankan gravitasi tubuh).

outer1 

Keterangan gambar : no.11 Sistem keseimbangan (Vestibuler), 10 Rumah siput (Koklea)

Gejala akibat gangguan keseimbangan pada telinga umumnya : vertigo yang cukup berat, sangat berpengaruh akibat gerakan kepala, buka mata biasanya menjadi lebih ringan, kadang disertai gangguan pendengaran, rasa mual yang berat dan disertai muntah.

Penyakit gangguan keseimbangan pada telinga banyak penyebabnya.    Salah satu gangguan keseimbangan yang sering terjadi adalah rasa berputar mendadak akibat perubahan posisi kepala (istilah medis: BPPV – Benign Paroxysmal Positional Vertigo).      

Penyebab BPPV pada usia muda (di bawah 50 tahun) biasanya akibat benturan daerah kepala, di atas 50 tahun biasanya akibat degenerasi (pengurangan fungsi) dari sistem keseimbangan (vestibuler sistem).     Namun hampir setengah dari kasus BPPV tidak diketahui penyebabnya.

Pengobatan selain diberikan obat-obat untuk mengurangi rasa berputar (vertigo), harus istirahat total sementara waktu dan juga perlu diberikan pengobatan latihan gerakan kepala dan badan untuk mengadaptasi keseimbangan dan mengurangi keluhan pusing dan berputar jika terjadi lagi.